Lillah Billah Lirrosul Birrosul Lilghouts bil ghouts.

Kamis, 09 Desember 2010

ADAB BERTAMU

Sebagai seorang muslim, kita harus memiliki akhlak
yang mulia. Karena itulah adab menjadi sesuatu
yang paling utama dalam Islam dan bahkan menjadi
syarat sebelum mengerjakan suatu amal ibadah.
Begitu juga ketika kita bersilaturahmi. Kita harus
menggunakan adab tatakrama yang baik. Bertamu
adalah sebuah aktifitas yang tidak bisa lepas dari
kehiduapn manusia sebagai makhluk sosial yang
sudah dikodratkan untuk saling mengenal dan saling
membutuhkan. Namun dalam kita bertamu ini,
tentunya ada tatakrama tersendiri yang harus kita
terapkan. Adapun tatakrama bertamu yang
diajarkan Islam antara lain sebagai berikut:
MENGETUK PINTU
Ketika kita sampai dirumah yang kita tuju hendaklah
kita mengetuk pintu dengan cara yang halus, yaitu
sekedar memberitahukan adanya orang yang
datang dipintu. Dan janganlah kita mengetuk pintu
dengan cara kasar seperti halnya kaum Zabaniyah.
Dalam mengetuk pintu ini, supaya dijadikan jenjang
waktu antara ketukan pertama dan kedua agak lama.
Pada saat mengetuk pintu, juga hendaknya jangan
kita berdiam di depan pintu, akan tetapi hendaklah
kita berdiam di kanan atau dikiri pintu. Sebagaimana
diriwayatkan,bahwa Rasulullah SAW jika
mendatangi sebuah pintu rumah suatu kaum, maka
beliau tidak berdiri pas di depan pintu itu, akan tetapi
beliau berdiri di sebelah kanan atau sebelah kiri pintu
itu. (HR. Abu Daud).
Jika kita mengetuk pintu sebanyak tiga kali, dalam
jangka waktu agak lama itu, sedangkan didalam
benak memiliki keyakinan bahwa orang yang ada
didalam rumah itu tidak ada atau tidak suka dengan
kehadiran kita maka hendaknya kita pergi. Sabda
Rasulullah SAW, ”Jika seseorang diantara kamu
meminta idzin sebanyak tiga kali, kemudian ia tidak
diberi izin, hendaknya ia pergi. ” (HR. Bukhari dan
Muslim).
MENGUCAP SALAM
Ketika kita sudah masuk rumah yang akan kita tuju,
hendaklah kita mengucapkan salam, karena hal itu
merupakan kesunahan. Hal ini termaktub dalam Al
Qur ’an surat An Nur ayat 61. Ucapan salam saat
masuk rumah akan membuahkan keberkahan bagi
orang yang mengucapkan salam dan keluarganya.
Sebagaimana sahabat Anas yang telah dididik Nabi
untuk melakukan hal demikian. ”Hai Anas, apabila
kamu masuk rumah keluargamu, maka ucapkanlah
salam, pasti kamu mendapat barakah, demikian pula
keluargamu. ” (HR. Turmudzi).
KETIKA MEMASUKI RUMAH
Ketika kita sudah dipersilahkan oleh tuan rumah
untuk memasuki rumah, maka yang perlu kita
perhatikan adalah hendaknya ketika kita keluar dan
memasuki rumah itu dengan cara yang lemah
lembut dengan merendahkan pandangan serta
suara. Jangan kita melihat kedalam kamar atau
melihat aurat, atau lingak-linguk (jawa). Karena hal
itu merupakan tindakan aib dan kejelekan. Kita juga
hendaknya meletakkan sandal atau sepatu
ditempatnya dengan memposisikan sejajar. Dan
jangan lupa ketika kita melepaskan sandal, kita mulai
dari kaki kiri dan memakainya dengan kaki kanan.
MEMPERKENALKAN DIRI
Apabila kita beretamu kepada orang yang belum kita
kenal, hendaklah kita memperkenalkan diri terlebih
dahulu. Kita perkenalkan diri kita; baik nama, alamat
dan (bahkan kalau perlu) anak dari siapa. Hal
tersebut dikandung maksud agar tuan rumah tidak
merasa khawatir tentang keberadaan kita, karena kita
memang datang dengan tujuan baik-baik. Selain itu
dengan menyebut indentitas, kita akan dikenal oleh
tuan rumah.
DUDUK DI TEMPAT YANG DISEDIAKAN
Hendaknya kita menurut kepada tuan rumah,
ditempat mana kita akan dipersilahkan untuk duduk.
Bahkan kita tidak boleh duduk ditempat tertentu,
kecuali tuan rumah mengajak kita untuk duduk di
tempat itu. Sebab bisa jadi jika kita duduk ditempat
sesuai dengan yang kita inginkan, ada barang-
barang tertentu atau pemandangan yang tidak boleh
terlihat orang lain, kita ketahui. Ini akan membuat
tuan rumah tidak senang.
BERTUTUR KATA KETIKA BERTAMU
Ketika kita berbicara pada saat bertamu, hendaklah
menggunakan tutur kata yang sopan dengan suara
lemah lembut, menempatkan pembicaraan sesuai
situasi dan kondisi. Kita juga harus menghargai
setiap tutur kata tuan rumah, karena hal itu juga
akan membuat pembicaraan kita dihargai.
Jika kita mampu menerapkan adab bertamu ini,
maka Insya Allah, setiap kita bertamu akan
meninggalkan kesan baik bagi tuan rumah.
Sehingga kehadiran kita tidak menjadi beban bagi
tuan rumah, bahkan sebaliknya, menjadi awal yang
baik bagi terjalinya ukhuwahsesama muslim.
Disamping itu, tamu yang baik dan penerima tamu
yang baik, sama-sama dimuliakan di sisi Allah wa
Rasulihi SAW, dan dimuliakan dihadapan manusia.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar