Lillah Billah Lirrosul Birrosul Lilghouts bil ghouts.

Kamis, 14 Juli 2011

FADHILAH DAN KEUTAMAAN BULAN SYA'BAN

“Allah Maha Penyantun terhadap para
hambaNya, Dia memberi rizki kepada
siapa saja yang Dia Kehendaki, Dialah
Yang Kuat lagi Perkasa. Siapa
menginginkan (pahala) keuntungan di
akherat, maka Kamipun menambahnya,
dan siapa hanya ingin memperoleh
keuntungan dunia semata, maka
Kamipun memenuhi, namun ingatlah
bahwa ia tidak bakal memperoleh
sedikitpun keuntungan di akherat.”
(Asy-Syuura 42:19-20)
Dari Anas bin Malik ra, Nabi SAW bersabda:
“Bahwasanya Allah SWT menjadikan laut dari nur
di bawah ‘Arasy, kemudian menjadikan malaikat
bersayap dua, satu dibelahan timur dan satunya
lagi di belahan barat, kepalanya di bawah ‘Arasy
dan kedua kaki di bawah bumi tujuh. Ketika
seorang hamba bershalawat kepadaku di bulan
Sya’ban, maka malaikat itupun ditugasi oleh Allah,
supaya menyelam di air “Al-Hayah = hidup”,
iapun menyelam lalu timbul kembali darinya,
sambil menggerakkan sayapnya, hingga bulupun
meneteskan air sebanyak-banyak nya. Kemudian
dari setiap tetes air itu, Allah menjadikan seorang
malaikat yang senantiasa beristighfar baginya
sampai hari Kiamat.” (Zubdatul Wa’idhin)
Firman Allah SWT dalam ayat 19 surat Asy-
Syuuraa mengundang berbagai pendapat dalam
mengartikannya, diantaranya ada yang
mengartikan:
1. Allah swt menyantuni/meny ayangi mereka
dengan memberi rizki-rizki dari berbagai
kebaikan, namun tidak di serahkan secara
global/tidak sekaligus.
2. Allah swt mengasihi/menya yangi orang
yang tiada sayang pada dirinya dengan
pertolongan dan rahmat syauq/rindu taat
kepadaNya dan kepada RasulNya sesudah
ruju’/kembali dari sifat munafiknya.
3. Allah swt mengasihi/menya yangi orang-
orang yang sukar bertaubat dan
beristighfar, menunjuk sabda Nabi saw:
“Tiada suara yang dicintai oleh Allah Swt,
dari pada suara seorang hamba bertaubat
dari dosanya kepada Allah Swt, lalu Dia
berfirman : ‘Baiklah hai hambaKu, mintalah
apa yang kau sukai.’ “
4. Allah Swt, menemani/mendam pingi
mereka.
5. Allah Swt mengasihi/menya yangi dengan
kebaikan dan kebagusanNya, hingga tidak
membinasakan mereka akibat laku maksiat
mereka, dan tetap memberi rizki terhadap
orang yang berlaku maksiat kepadaNya.
6. Allah Swt menyayangi maksudnya Dia
yang menganggap kecil dari pemberianNya
yang banyak, dan menilai besar dari
ketaatan para hambaNya sekalipun kecil,
menunjuk firmanNya dalam AlQur’an yang
qadim:
“…. Katakanlah :’Kesenangan dunia cuma
kecil’”.
(An Nisaa’ 4:77) (Zahratur Riyadl).
Dari Nabi SAW sabdanya:
“Kelebihan bulan Sya’ban mengatasi semua
bulan, adalah bagaikan kelebihanku mengatasi
seluruh para Nabi, dan kelebihan bulan Ramadlan
mengatasi semua bulan, adalah bagaikan
kelebihan Allah SWT mengatasi para hambaNya”.
Menunjuk firman Allah SWT:
“Dan Tuhanmu memilih, tiada hak bagi mereka
memilih”.
(AlQashash 28 :68)
Sebab Nabi saw adalah berpuasa pada bulan
Sya’ban secara penuh, dan sabdanya:
“Allah swt menerima amal-amal seluruh hamba
di bulan ini/bulan Sya’ban.”
Dan Beliaupun bersabda:
“Tahukah, kenapa disebut dengan bulan Sya’ban ?
jawab mereka: Hanya Allah dan RasulNya yang
tahu pasti. Tegasnya: “Sebab pada bulan ini amal
baik/kebaikan bercabang banyak
sekali.” (Raudlatul ‘Ulama)
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda:
“Pada malam nishfu Sya’ban Jibril datang
kepadaku, sahutnya: ‘Hai Muhammad, pada
malam ini pintu-pintu langit dan pintu-pintu
rahmat dibuka, untuk itu tegaklah shalat,
angkatlah kepala dan kedua tanganmu ke langit.’
Aku bertanya: ‘Hai Jibril, malam apakah ini ?’
Jawabnya: ‘Pada malam ini 300 pintu rahmat telah
dibuka, Allah mengampuni semua orang yang
tidak musyrik kepada Allah, bukan ahli sihir,
bukan dukun, bukan orang yang suka
bermusuhan, bukan pemabuk arak, bukan
pelacur, bukan pemakan harta riba, bukan
pendurhaka terhadap kedua orang tua, bukan
yang suka mengadu domba, dan bukan orang
yang suka memutus tali persaudaraan, mereka
semua itu tidak diampuni, hingga bertaubat dan
suka meninggalkan’.”
Lalu beliaupun keluar dan shalat, serta menangis
dalam sujudnya, seraya membaca:
“Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari siksaMu,
dan marahMu, aku tiada menghitung-hitu ng
pujiku kepadaMu, sebagaimana Engkau memuji
DzatMu sendiri, maka bagiMu lah segala puji
hingga Engkau ridla.” (Zubdatul Wa’idhin).
Dijelaskan Bulan Rajab untuk mensucikan
tubuh, Sya’ban untuk mensucikan lubuk hati,
dan Ramadlan untuk mensucikan jiwa/ruh.
Maka siapa yang mensucikan tubuhnya dalam
bulan Rajab, sucilah hatinya dalam bulan Sya’ban,
dan siapa mensucikan lubuk hatinya dalam bulan
Sya’ban, sucilah jiwanya dalam bulan Ramadlan.
Dan siapa tiada mensucikan tubuhnya di bulan
Rajab, dan tiada suci hati dalam bulan Sya’ban,
maka bagaimana dapat mensucikan jiwanya
dalam bulan Ramadlan ? Itulah pula salah seorang
Hukama menegaskan:
“Bahwasanya bulan Rajab untuk membersihkan/
beristighfar dari segala dosa, Sya’ban untuk
memperbaiki hati dari cacad, Ramadlan untuk
menyinari jiwa, dan Lailatul Qadar untuk
taqarrub/mendek atkan diri kepada Allah
SWT.” (Zubdatul Wa’idhin)
Dan Nabi saw bersabda:
“Siapa mengagungkan bulan Sya’ban, bertakwa
kepada Allah swt dan taat beribadah kepadaNya,
serta mengekang diri dari laku maksiat, maka
Allah mengampuni segala dosanya, dan
menyelamatkan dari segala macam bahaya/bala
dan macam-macam penyakit dalam tahun itu.”
Cerita dari seorang zahid bernama Muhammad
bin Abdullah, katanya: Aku punya kawan dekat
bernama Abu Khafsin Al-Kabir, ia meninggal
dunia, lalu akupun menshalati jenazahnya.
Alkisah, aku tidak berziarah ke kuburnya selama 8
bulan. Sesudah itu aku ingin berziarah ke
kuburnya, malam itu aku tidur dan mimpi
bertemu dengannya, ia kelihatan pucat wajahnya,
akupun uluk salam kepadanya, namun tidak
menjawab salamku. Sahutku: “Subhanallah,
kenapa anda enggan menjawab salamku ?”
Jawabnya: “Menjawab salam adalah suatu ibadah,
sedangkan kami telah terputus dari ibadah.”
Sahutku lagi: “Kenapa mukamu jadi pucat,
padahal dulu anda berparas bagus?” Jawabnya:
“Sewaktu aku diletakkan dalam kubur, seorang
malaikat datang tegak di sisi kepalaku, bentaknya:
Hai seorang tua yang jahat, dan iapun
menghitung dosa-dosa dan keburukanku, lalu ia
memukul dengan sebatang kayu, hingga tubuhku
terbakar. Bahkan kuburpun berkata kepadaku:
Tiada malukah engkau kepada Tuhanku?
Kemudian ia menghimpit tubuhku kuat-kuat,
hingga menjadi hancurlah tulang-tulang rusukku,
berserakanlah persendian tulangku, aku disiksa
sampai awal malam Sya’ban. Saat itu datanglah
suara memanggil dari atasku, serunya: Hai
malaikat, angkatlah pemukul darinya, sebab ia
pernah menghidup-hidup kan salah satu malam
dari bulan Sya’ban sepangjang usianya, dan ia
pernah berpuasa sehari pada bulan itu, maka
Allah swt melenyapkan siksa dariku berkat
memulyakan malam Sya’ban dengan puasa dan
shalat di malam harinya. Kemudian Allah
memberi kegembiraan padaku dengan sorga dan
rahmatNya. Itulah sebabnya Nabi saw bersabda:
“Siapa menghidup-hidup kan dua malam hari
raya, dan malam nishfu Sya’ban, maka tidak
matilah hatinya ketika umumnya hati (manusia)
mati.” (Zahratur Riyadl).

1 komentar:

  1. Casinos Near Harrah's Philadelphia in Chester, PA - Mapyro
    Find 인천광역 출장안마 Casinos 전라남도 출장마사지 Near Harrah's Philadelphia, PA 군포 출장샵 near Harrah's Philadelphia 삼척 출장마사지 in 안산 출장안마 Chester, PA, United States and other map pictures from Mapyro.

    BalasHapus